Kimia
Bahan Alam untuk Makanan, Minuman, dan Penyedap Rasa
Aditif
makanan
Aditif makanan, berbagai zat kimia
yang ditambahkan ke makanan untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Aditif
seperti garam, rempah-rempah, dan sul tes telah digunakan sejak zaman kuno
untuk mengawetkan makanan dan membuatnya lebih enak. Banyak produk modern,
seperti rendah kalori, cemilan, dan makanan siap saji, tidak akan mungkin
terjadi tanpa bahan tambahan makanan.
Ada empat kategori umum aditif
makanan: aditif gizi, agen pengolahan, pengawet, dan agen sensorik. Ini bukan
klasifikasi ketat, karena banyak aditif masuk ke dalam lebih dari satu
kategori. Untuk informasi lebih lanjut tentang aditif, lihat pengemulsi; pewarna
makanan; suplemen gizi; dan pengawet.
Pemanis
makanan dan minuman
Rasa makanan dihasilkan dari stimulasi
indera kimia rasa dan bau oleh molekul makanan tertentu. Penerimaan rasa
dilakukan di sel-sel khusus yang terletak di lidah. Lima sensasi rasa dasar manis,
asin, pahit, asam, dan umami terdeteksi di daerah lidah, mulut, dan
tenggorokan. Sel-sel rasa spesifik untuk molekul rasa tertentu (mis., Pemanis).
1. pemanis dari bahan alam
-
Gula pasir
Gula pasir atau sukrosa adalah hasil
dari penguapan nira tebu (Saccharum officinarum). Gula pasir berbentuk kristal
berwarna putih dan mempunyai rasa manis. Gula pasir mengandung sukrosa 97,1%,
gula reduksi 1,24%, kadar airnya 0,61%, dan senyawa organik bukan gula 0,7%. Bentuk
kristal mumi dapat tahan lama jika disimpan dalam gudang yang baik. Gula dalam
bentuk larutan yang baik masih ada di dalam batang tebu juga kompilasi masih
ada dalam larutan. Bentuk gula selama proses di pabrik tak tahan lama dan akan
cepat rusak karena terjadi hidrolisis / inversi / penguraian. Inversi adalah
peristiwa pecahnya sukrosa menjadi gula-gula reduksi (hukuman, fruktosa, dan
sebagainya).
2. pemanis buatan
-
Aspartame
Aspartam adalah pemanis buatan yang
terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat
ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman.
Aspartam memiliki tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan
gula pasir biasa, namun memiliki jumlah kalori yang sama.
Pengawet
makanan dan minuman
a. pengawet alami
- Cuka Apel
Cuka adalah produk hasil
fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka di pasaran, seperti cuka
apel, cuka hitam, cuka aren, dan cuka limau. Beragam cuka ini diperoleh dari
bahan fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering digunakan
untuk memasak yang disebut cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka
sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang kuat. Biasanya cuka mengandung asam
asetat 98 persen.Selain memberikan rasa asam pada masakan, cuka bisa digunakan
sebagai bahan pengawet. Produk yang diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi,
jeli dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan.
Selain meningkatkan daya simpan, cuka dapat mempertahankan warna atau mencegah
pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, warna sayuran dan
buah akan tahan lama.
b. pengawet buatan (sintesis)
-
natrium benzoate
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk
asam benzoat juga natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis minuman ringan,
sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan
menggunakan bahan jenis ini.
-
Asam sitrat
Asam
sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan
genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik
dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minuman ringan. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah
lingkungan dan sebagai anti oksidan. Asam sitrat tersedia pada berbagai jenis
sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi yang dapat mencapai 8% bobot
kering, pada jeruk lemon dan limau.
Penyedap
rasa
a. penyedap rasa alami
bawang
Baik bawang putih ataupun bawang
merah keduanya ini merupakan penyedap rasa yang menjadi bahan utama untuk
membuat sebuah rasa dalam suatu masakan. sering kita lihat ibu kita di rumah menggiling cabai mereka menambahkan bahan-bahan lainnya seperti bawah merah dan bawang putih untuk menambah cita rasa dari sambal tersebut.
Permasalahan :
1. Jelaskan menurut pendapat anda sendiri, kenapa natrium benzoat lebih banyak di gunakan dalam bentuk serbuk/garam dari pada yang cair?
2. asam sitrat merupakan salah satu bahan pengawet
kimia lainnya selain natrium benzoate. Jika ada dua makanan buah kaleng yang sama kita
berikan satunya asam sitrat dan satunya natrium benzoate dengan takaran yang sama, makanan mana yang
akan mengalami pembusukan terlebih dahulu?
3. gula pasir merupakan pemanis alami, sedangkan
aspartame merupakan pemanis buatan yang manisnya melebihi gula pasir, namun
jumlah kalorinya sama. Tolong jelaskan kenapa bisa aspartame memiliki jumlah
kalori yang sama dengan gula pasir, sedangkan aspartame memiliki tingkat
kemanisan berlipat dari pada gula pasir!
2. Menurut saya yang lebih cepat mengalami pembusukan yaitu asam sitrat yang artinya natrium benzoat ini merupakab bahan pengawet yang lebih baik dibandingkan asam sitrat. Hal ini dikarenakan asam sitrat tersebut juga sebenarnya berfungsi untuk memberi rasa asam pada makanan.
BalasHapusNo.3 aspartam merupakan pemanis buatan yang rendah kalori. Jumlah kalori pada aspartam tidaklah sama dengan gula pasir. Kalori yang dihasilkan aspartam jauh lebih kecil dibandingkan dengab gula pasir.
BalasHapus1. Menurut saya karena pada saat natrium benzoat Diproduksi dengan menetralkan asam benzoat dengan natrium hidroksida. Dapat juga dibuat dengan menambahkan asam benzoat ke larutan natrium karbonat pekat panas sampai buihnya hilang. Larutan kemudian berevaporasi, dingin, dan mengkristal sampai kering, kemudian terbentuk butiran.
BalasHapusOleh sebab itu natrium benzoat lebih banyak di gunakan dalam bentuk serbuk/garam dari pada yang cair.