Sabtu, 02 November 2019

Percobaan 7 Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid) (Akhir)


VI. Data pengamantan
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Dimasukkan 25 gr teh kering, 250 ml air dan 25 gr CaCO3 kedalam Erlenmeyer
Campuran berwarna coklat pudar, dan terdapat serbuk teh di dasar Erlenmeyer
Dipanaskan diatas uap air selama 20 menit, sambil di aduk
Campuran mendidih, dan mulai naik keatas
Didinginkan diudara, disaring alrutan dengan corong Buchner, dipindahkan dalam corong pisah
Suhu campuran turun, filtrate berwarna coklat
Diekstraksi dengan 25ml kloroform sebanyak 3 kali, campuran didestilasi, sampai diperoleh larutan jenuhnya
Campuran bagian bawah disimpan untuk didestilasi, larutan berwarna hijau
Disublimasi dengan cawan
Terdapat Kristal putih

VII. Pembahasan
Menurut literatur, teh juga mengandung kafein dalam dosis yang kecil dan dapat meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk, mengurangi kelelahan, dan sebagai diuretik. Efek samping dari kafein berhubungan dengan stimulan susunan syaraf pusat seperti pusing, meningkatkan detak jantung, kecemasan, tremor, dan insomnia serta juga dapat menyebabkan iritasi saluran diare, mual, dan muntah. Efek rangsangan teh disebabkan oleh adanya kafein yang berkaitan dengan tanin, yang juga terkandungndalam daun teh. Karena kafein mudah larut dalam air panas, maka kafein yang terkandung dalam daun teh akan ikut terbawa dalam suasana panas. Bagian yang paling banyak kafein didalam tanaman teh yaitu sebesar 1-5%.
Ekstraksi adalah pengambilan suatu zat dari campurannya menggunakan campuran pelarut yang tidak saling larut. Contohnya yaitu seperti campuran air dan kloroform. Kedua pelarut ini memiliki sifat yang berbeda. Sehingga zat yang ingin dipisahkan dapat diisolasi.
Pada percobaan ini kami melakukan ekstraksi kafein dari daun teh. Daun teh yang kami gunakan adalah bubuk teh sebanyak 25 gr yang kering dan ditambah air 250 ml serta 25 gr CaCO3. Disini penambahan CaCO3 yaitu unutk mendorong kafein dari daun teh sehingga larut dala air dan mengikat bahan yang terkandung dalam teh. Ekstraksi kafein pada daun teh ini dilakukan untuk mengetahui kadar kafein yang terdapat dalam daun teh dengan penambahan kloroform sebagai pelarutnya.
Pada proses isolasi alkaloid kafein ini, dilakukan penambahan CaCO3 dalam campuran air dan teh kering. Pada saat pencampuran teh dengan CaCO3 ini, teh tidak akan bercampur dengan senyawa kalsium karbonat ini, hal ini karena teh merupakan jenis senyawa anorganik sedangkan kalsium karbonat ini merupakan senyawa organik. Tujuan dilakukan penambahan kalsium karbonat (CaCO3) ini adalah untuk mengekstraksi atau mengeluarkan seluruh kandungan yang ada pada teh kering ini, sehingga seluruh senyawa larut dalam air yang telah dicampurkan terlebih dahulu. Maka dari itu kita bisa melakukan pengisolasian pada senyawa alkaloid kafein yang kita inginkan.
Kemudian campuran ini dipanaskan diatas uap air selama 20 menit. Dalam proses pemanasan ini terdapat endapan berwarna putih pada dasar tabung. Endapan ini adalah senyawa-senyawa yang berasal dari teh tersebut. Sedangkan kafein yang terkandung dalam teh diikat oleh calsium carbonat tadi.
Kemudian campuran ini didinginkan dan disaring dengan corong buchner. Filtrat yang didapatkan pada tahapan ini adalah larutan berwarna coklat tua. Selanjutnya filtrat yang didapatkan tadi dimasukkan ke dalam corong pisah, untuk kemudian diekstraksi menggunakan kloroform. Kloroform disini berfungsi untuk memisahkan kafein dari larutan air. Namun, pada saat pendinginan tidak diperkenankan melakukan pendinginan pada suhu yang terlalu rendah. Karena hal ini akan berakibat pada pengendapan kafein. Hal ini karena berat molekuk dari kafein yang besar, menyebabkan kafein mengendap pada suhu yang terlalu rendah.
Larutan yang berada pada bagian bawah merupakan larutan kloroform yang mengandung kafein. Lapisan bawah ini dipisahkan untuk kemudian didestilasi lagi. Sisa sampel destilasi kemudian di sublimasi untuk mendapatkan kristal kafeinnya. Kristal kafein yang didapatkan berwarna putih.
VIII. Kesimpulan
1)  Teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya alkaloid dapat dilakukan dengan cara ekstraksi,kemudian dapat pula dengan uji kromatografi dan refluks
2)    Sifat-sifat kimia alkaloid dengan reagennya , yaitu :
a)     Jika direkasikan dengan pereaksi mayer akan membentuk endapan kuning
b)    Jikadireaksikan dengan pereaksi dragendrof akan membentuk endapan putih

Permasalahan:
1. pada percobaan kali ini apa faktor yang menentukan hasil maksimal selama percobaan?
2. seharusnya kita menggunakan rotary evaporator. Namun kita menggunakan destilasi, apakah hasilnya akan sama? Atau berbeda? Tolong jelaskan apa inti dari penggunaan rotary evaporator dalam percobaan ini? Kenapa bisa anda bilang bahwa hasilnya akan sama/berbeda jika menggunakan destilasi?
3. kita sudah melakukan percobaan ini beberapa kali, tolong anda jelaskan kenapa kita gagal beberapa kali kemarin pada percobaan ini? Apa yang menyebabkan kesalahan tersebut?

2 komentar:

  1. 3. Kegagalan praktikum kita yaitu ditahap kristalisasi. Kita menggunakan tehnik kristalisasi pendinginan pada praktikun sebelumnya dan tidak mengahsilkan kristal. Namun setalah kita melakukan tehnik kristalisasi penguapan kita mendapatkan hasil kristal yang berwarna putih yang menempel di kertas saring dan ada sisi porselen. Terimakasih

    BalasHapus
  2. 1. Faktor penentu keberhasilan praktikum ini adalah: pengerjaan yang sesuai dengan prosedur dimana pada pemanasan harus sesuai/tidak melebihi titik leleh dan Pendinginan

    BalasHapus