Jumat, 15 November 2019

Percobaan 8 Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galnga L) (Akhir)


VI. Data pengamatan
Prosedur
Hasil Pengamatan
Dimasukkan serbuk ke 250ml Erlenmeyer
Serbuk berwarna putih kekuningan dalam kondisi kering
Direndam dengan 100 ml kloroform
Terdapat selapis larutan kloroforn diatas permukaan serbuk simplisia rimpang kencur kering
Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
Bau khas dari kencur bercampur dengan bau khas kloroform semakin kuat, warna larutan semakin memekat dan keruh.
Dibiarkan selama setengah jam pada suhu kamar kemudian saring
Larutan kloroform berwarna kuning bening.
Dipisahkan residu kencur dan sekali lagi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut dengan jumlah yang sama
Larutan kloroform bercampur ekstrak kencur terpisah dengan serbuk kasar dari rimpang kencur, diperoleh larutan kuning bening.
Filtrat Diperoleh kemudian digabung dan dipekatkan di bawah tekanan rendah (volume) hingga volume kira-kira setengahnya
Volume berkurang, warna larutan semakin memekat dan keruh.
Didinginkan penyelesaian pekat dalam air, padatan yang terbentuk menyimpang dengan corong Buchner, filtrat dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang
Diperoleh Kristal berwarna kuning
Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam klorofrom.kemudian menilai titik lelehnya dan membandingkan dengan sastra (45-50ÂșC)
Diperoleh titik leleh

VII. Pembahasan
Didalam prosedur praktikum ini tidak di jelaskan secara spesifik mengenai preparasi sampel, karena hal tersebut relevan dengan percobaaan analitik, da dianggap tidak perlu di jelaskan, namun untuk sekedar informasi untuk melengkapi pembahasan percobaan ini, saya ingin menjelaskan mengenai preparasi sampel atau determinasi. Rimpang kencur sebelum masuk kedalam prosedur oertama pada praktikum ini mengalami detreminasi terlebih dahulu, determinasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketelitian dan ketepatan terhadap sampel tanaman yang akan digunakan ditindak lanjuti yang mungkin mengandung kesalahan dalam asosiasinya dengan tanaman jenis lain.
Kami menggunakan rimpang kencur pada percobaan ini. Tahap preparasi dimulai dari pencuccian untuk memisahkan tanah dan zat-zat pengotor lainnya yang dapat mengganggu, Rimpang kencur tadi potong-potong sehalus mungkin agar cepat kering. Kemudian dikeringkan untuk selanjutnya di haluskan dengan menggunakan blender. Penghalusan bertujuan untuk memperluas permukaan simplisia sehingga interaksi dengan pelarut dapat di maksimalkan.
Untuk merendam simplisia rimpang kencur yang sudah halus dengan menggunakan pelarut, pelarut yang kami gunakan adalah kloroform, metode ini biasa kita dikenal dengan istilah Maserasi atau ekstraksi dingin, maserasi dilakuakan selama satu kali dua puluh empat jam atau satu malamsatu hari. Maserasi yang dilakukan selama 24 jam ini bertujuan agar sel-sel pada rimpang kencur dapat aktif, sehingga nanti akan diperoleh ekstrak dengan kandungan tinggi. Jika prosedur langsung ke proses perkolasi maka kemungkinan aka nada sel yang tidak mengembang dan tidak mengeluarkan ekstrak yang mengandung komponen etil p-metoksi sinamat.
Jika ekstraksi dingin bisa dilanjutkan dengan perkolasi dengan menggunakan pelarut kloroform yang dipanaskan tidak sampai melebihi titik leleh dari senyawa etil p-metoksisinamat. Temperature proses perkolasi harus dijaga agar tidak terlalu dingin juga, Karena akan menyebabkan penyarian yang tidak maksimal. Volume pelarut yang menetes juga dijaga hanya 2-4 tetes perdetik, kecepatan pelarut dalam melewati simplisia ini juga menentukan hasil penyarian nantinya, karena jika terlalu cepat maka pelarut hanya akan melewati sampel tanpa mengekstraksi sampel tersebut dan berakibat penyarian yang tidak sempurna.
Dalam ektraksi suatu senyawa harus diperhatikan kepolaran antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak, keduanya harus memiliki kepolaran yang sama atau mendekati sama. Filtrate yang diperoleh tersebut kemudian dicampur dan dipekatkan dibawah tekanan rendah dengan volume yang sesuai, sehingga warna larutan yang didapatkan semakin memekat dan keruh. Kemudian larutan didinginkan pekat dalam air, padatan yang terbentuk belum sempurna, sehingga filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua ini disaring kemudian dicampurkan dengan padatan yang pertama sehigga diperolehlah hasil berupa Kristal berwarna kuning. Kemudian yang terakhir dilakukan yaitu rekristalisasi dengan kloroform dengan memperhatikan titik lelehnya. Setelah dilakukan rekristalisasi ini didapatkan hasil Kristal yang berwarna putih agak sedikit kuning dan kristalnya masih berbau khas kencur.

VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.   Isolasi merupakan teknik pemisahan yang dilakukan terhadap komponen senyawa kimia dari campurannya pada tumbuhan atau bahan alam. Isolasi bahan organic ini biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pemisahan seperti yang pada umumnya digunakan yaitu metode ekstraksi pelarut tertentu, dan perkolasi.
2.   Sifat-sifat kimia dari kimia fenil propanol atau etil p-metoksi ini yaitu bersifat nonpolar sehingga mudah larut dalam kepolaran pelarut yag bervariasi.

Permasalahan:
1. tolong jelaskan apa faktor penting pada praktikum ini agar mendapatkan hasil yang maksimal?
2. Kita ketahui bahwa kita melakukan penguapan dengan bantuan panas yang tetap dikontrol dibawah titik leleh sedangkan pelarut kloroform mudah menguap. Tolong anda jelaskan mengapa!
3. Apa yang terjadi jika kecepatan pelarut dalam simplisia terjadi terlalu cepat?

3 komentar:

  1. 3. Apabila kecepatan pelarut terjadi terlalu cepat maka pelarut hanya akan melewati sampel tanpa mengekstraksi sampel tersebut dan berakibat penyarian yang tidak sempurna.

    BalasHapus
  2. 1. Yang mempengaruhi percobaan ini yaitu: a)suhu pemanasan harus konstan di suhu 40- 50 derajat celcius,b)pemisahan, dilakukan dengan hati hati, 3)rekristalisasi, 4) dan jenis pelarutnya
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. 2. menurut saya dengan bantuan panas dan dengan sifat kloroform yang mudah menguap akan membantu sampel untuk mudah bereaksi

    BalasHapus