Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)
I. Judul :
Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)
II. Tujuan :
Adapun Tujuan dari Praktikum Kali ini adalah:
1.
Dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya alkaloid
2. Dapat
mengenal sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi pengenalan yang
spsifik.
III. Landasan
teori
Kafein,
1,3,7-trimetilxantin biasanya terdapat pada tanaman kopi, the, coklat dan juga
banyak terdapat dalam minuman seperti cocacola. Kafein termasukkedalam kelompok
alkaloid golongan purin,dimana strukturnya banyak mengandung N yang erikat
dalam struktur.kafein juga mempunyai efek fisiologis jika terdapat pada darah
yaitu bersifat stimulant.mengisolasi kafein daribahan alam misalnya daun the
termasuk mudah karena mudah larut dalam air panas dan lebih larut lagi dalam
kloroform (Tim Penuntun Kimia Organik 2, 2015).
Secara umum, untuk
golongan senyawa alkaloid memiliki sifat-sifat antara lain alkaloid biasanya
berbentuk Kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air,
larut dalam pelarut organic misalnya seperti etanol, eter dan kloroform.
Alkaloid juga bersifat basa yang pada umumnya berasa pahit, dan juga bersifat
racun yang mempunyai efek fisiologis, serta optis aktif. Alkaloid memiliki sifat fisiologis yang
menonjol dan juga sering digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
(Muderawan,2002).
Kafein ialah senyawa alkaloid xanthine
berbentuk Kristal dan berasa pahit dan bekerja sebagai obat perangsang
psikoaktif. Kafein ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand
Ronge pada tahun 1819. Kafein dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti
biji kopi, daun teh dan mate. Pada tumbuhan ia berperan sebagai peptisida alami
yang melumpuhkan dan mematikan serangan-serangan tertentu yang mamtikan tanaman
tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksi dari biji
kopi dan daun teh (Hasnawati, 2010).
Alkaloid dapat
dikalsifikasikan berdasarkan sumber dan gugus fungsi yang dikandungnya. Menurut
Hegnauer, alkaloid digolongkan menjadi 3 yaitu alkaloid sesungguhnya,
protoalkaloid dan psudoalkaloid. Dan
juga alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan
di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan. Semua
alkaloid mengandung atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari
cincin heterosiklik. Refluks, salah satu metode dalam ilmu kimia untuk
mensintesis suatu senyawa, baik organic maupun anorganik. Umunya digunakan
untuk mensintesis senyaw-senyawa yang mudah menguap atau volatile. Pada kondisi
ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi
berjalan selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile yang
digunakan akan menguap pada suhu tinggi (Slamet,1989).
IV. Alat dan Bahan
4.1 Alat
Adapun alat yang
digunakan adalah:
1. Corong pisah
500ml
2. Erlenmeyer
3. Corong Buchner
dan vakum
4. Pemanas mantel
5. Gelas kimia
500ml
6. Corong gelas
dll
4.2 Bahan
adapun bahan tang
digunakan adalah:
1. Kalsium
karbonat serbuk
2. Kloroform atau
metilen klorida
3. Benzene
4. Petroleum
benzene
5. Larutan NaOH 5%
6. R. Dragendrof
7. Reagen wagner
8. Plat T:LC
9. Ca(OH)2
V. prosedur kerja
Adapun prosedur kerja
pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1) Dimasukkan 25 gr the kering kedalam Erlenmeyer
500ml, ditambahkan 250ml air dan 25 gr CaCo3.
2) Dipanaskan campuran diatas uap air selama
20menit,sambil sewaktu-waktu diaduk atau di goncang.
3) Didinginkan diudara, saring larutan air dengan menggunakan corong Buchner
besar serta pengisapan sampai sisa padat ditekan kering.
4) Dipindahkan larutan air kedalamcorong
pisah 500ml, partikel padat jangan sampai terbawa.
5) Dibiarkan dingin diudara, lalu lakukan
ekstraksi dua kali masing-masing dengan 25ml kloroform atau metilen klorida.
Dengan hati-hati selama 5-10 menit. Jika terjadi emulsi yang sukar dipisahkan,
coba tambahkan sedikit pelarut lagi.
6) Disimpan corong pada statif atau
klem,biarkan beberapa saat sampai terpisahkan dua lapisan.
7) Ditampung seluruh lartan kloroform
kedalam tabung destilasi diatas penangas air, sampai diperoleh larutan januhnya
yang mungin berwarna hijau
8) Didinginkan secara bertahap sampai
tebentuk kristalnya sebanyak mungkin
9) Dilakukan kristalisasi dengan
melarutkannya dalam 5 ml benzene panas dan tambahkan 10ml petroleum benzene
10) Dipisahkan Kristal dengan penyaringan vakum
menggunakan corong Buchner
11) Dilakukan rekkristalisasi tahap dua dengan
menggunakan campuran pelarut yang sama
12) Ditimbang dan tentukan titik lelehnya
(sekitar 225-250oC).
Adapun video yang terkait
dalam praktikum kali ini yaitu :
permasalahan:
1. metilen klorida dan
kloroform merupakan senyawa yang berbeda. apakah persamaan yang dimiliki
keduanya sehingga metilen klorida bisa digantikan dengan kloroform pada
percobaan ini?
2. Pada percobaan ini
mengapa menggunakan pelarut klorofrom untuk mengekstrak kafein?
3. Dari video yang saya
lihat, penambahan kalsium karbonat menghasilkan endapan putih. Apakah zat yang
mengendap tersebut adalah kalsium karbonat juga? lalu apa fungsi penambahan
kalsium karbonat tersebut?
1. menurut saya persamaan antara klorofrom dengan metilen klorida adalah sama-sama bisa dijadikan sebagai pelarut dan juga memiliki kesamaan sifat kepolarannya, dimana pada percobaan ini prinsip pelarutnya yaitu like dissolved like. sehingga pelarut yang digunakan disini bisa klorofrom atau metilen klorida
BalasHapus2. Karena kloroform bersifat tidak menguap, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik, dan bentuknya kristal tak berwarna.
BalasHapus