Selasa, 24 September 2019

Percobaan 2 Pembuatan Senyawa Organik Asam Oksalat (Akhir)


VII. Data Pengamatan

No
Prosedur Kerja
Pengamatan
1.
20 gr gula pasir + asam nitrat pekat 100 ml
Larutan berwarna bening kecoklatan
2.
Larutan dipanaskan
Timbul gas berwarna coklat yaitu berupa gas NO2
3.
Ditambahkan 20 ml air pada larutan + 20 ml asam nitrat pekat 
Tidak timbul gas NO2 tetapi larutan masih berwarna coklat
4.
Tambahkan 40 ml air hingga diuapkan menjadi 20 ml
Larutan menjadi berwarna putih
5.
Didinginkan dalam es batu
Terbentuk Kristal asam oksalat yang berwarna putih

VIII. Pembahasan
Pada percobaan mengenai pembuatan senyawa oraganik asam oksalat kami melakukan pengulangan beberapa kali, dan Alhamdulillah pada kali ini kami melakukannya dengan benar. Berdasarkan literature, glukosa ini memiliki sifat fisik yang larut dalam air dingin dan semua temperature. Masing-masing dari monosakarida tersebut dapat dioksidasi dengan asam kuat, asam kuat ini akan bertindak sebagai oksidator kuat. Asam nitrar (HNO3) mempunyai sifat fisika yang mana larutan tak berwarna, larut sempurna dalam air.
Untuk sifat kimianya dapat berfungsi sebagai asam kuat berbasa satu dan dapa bereaksi langsung dengan alkali, oksida dan bahan dasar pembentuk garam. Reaksi pembentukan asam oksalat merupakan reaksi oksidasi sukrosa dengan HNO3 pekat, campuran mula-mla akan menjadi orange kecoklatan, sebagai hasil perlakuan pemanasan hingga mendidih pada penangas air, karnea pemanasan hingga mendidih menyebabkan terbentuk dan timbulnya uap berwarna kecolatan berupa gas nitro (NO­2). Pada percobaan ini dulakukan diluar ruangan tanpa lemari asam, karena lemari asam masih belum tersedia yang bagus.
Padahal dari literature yang ada diketahui bahwa uap gas NO2 yang timbul memiliki toksisitas serta bersifat karsinogenik, apabila terhirup oleh saluran pernafasan secara langsung. Setelah uap atau gas NO2 telah terbentuk, reaksi selanjutnya yang berlangung yaitu pendiaman selama beberapa menit, proses ini dilakukan agar reaksi pembentukan asam oksalat dapat terjadi, karena jika terus dilakukan pemanasan berlebih, hasil yang didapatkan adalah asam formiat dan gas CO2, selain itu reaksi akan mengalami pendinginan beberapa saat, merubah uang colat NO2 berkurang, dan campuran dari larutan menjadi coklat pekat.
Setelah dingin, dipisahkan campuran dari labu dasar datar, disini larutan pekat akan digunakan untuk tahap selanjutnya, padahal pada prosedur yang dilakukan percobaan adalah hasil pencucian sisa dari zat yang masih ada dalam labu. Tapi tujuan dilakukanya hal ini adalah untuk membaningkan apakah Kristal asam oksalat terbentuk atau tidak pada masing-masing larutan. Jadi larutan hasil pemisahan ditambah aquades dan diuapkan sampai volume sisa yang diinginkan, sebenarnya pada proses penguapan ini hanya untuk mendapatkan Kristal murni asam oksalat lebih baik, adapun yang menuap adalah air, proses penambahan HNO3 pekat 5 ml juga dilakukan untuk membuat produk asam oksalat lebih banyak terbentum proses ini dilakukan dengan pemanasan berulang pada penangas air sam[ao didapat volume sisa campuran yang diinginkan.
IX. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan sintesis asam oksalat ini adalah :
1.   Pembuatan asam oksalat dapat dilakukan dengan menggunakan bahan dasar zat organic berupa gula pasir dengan penambahan oksidator kuat berupa asam nitrat pekat (HNO3).
2.   Pada sintesis asam oksalat ini terjadi reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat berupa asam nitrat pekat yang mempunyai fungsi memecahkan molekul gula sehingga terbentuk Kristal asam oksalat berwarna putih.  
3.   Asam oksalat ini berwujud padat yaitu berbentuk Kristal putih dengan titik leleh 187ÂșC. asam oksalat ini dalam kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai bahan pelapis besi.

XI. Daftar pustaka
Grace. 2008. Kimia Organik edisi 6. Jakarta: Kalman Media
Irwandi. 2014. experiment of organic chemistry.Jakarta: PT. Press media.
Sulistiyo, R. 2015. Sintesis salinsikilinilida dari komponen utama minyak gandapura. Kimia student journal. Vol 1. No. 1
Suratmo, Rurini R., Devinia A. 2013. Sintesis N,N-dietil 2 hidroksibenzamida menguatkan metil salisilat dari minyak gandapura. Jurnal Natural. Vol 2. No. 1

Pertanyaan:
1. pada percobaan ini kita menggunakan NaHNO3 setelah kita memindahkan zat dari corong pisah ke Erlenmeyer. Jelaskan apa kegunaan di tambahkan NaHNO3 jenuh tersebut?
2. Pada percobaan ini, asam sulfat digunakan sebagai katalisator, namun perlu pula dilakukan dengan pemanasan. Jika kita mengganti katalisator nya dengan kemampuan katalis yang sama kuat, apakah hasil yang kita dapat akan tetap sama? Atau malah akan memberikan hasil yang berbeda?
3. pada percobaan kali ini. Faktor apakah yang menentukan atau yang membuat kita yakin bahwa hasilnya akan bagus, dan pada penambahan/ prosedur apa yang membuat hasilnya jelek jika terjadi kesalahan?

3 komentar:

  1. 1. penambahan NaHCO3 ini berfungsi untuk membebas asam larutan la[isan ester bagian bawah. sesuai dengan penuntun larutan ester bagain bawah yang didalam erlenmeyer, sampai bebas asam tambahkan larutan jenuh NaHCO3

    BalasHapus
  2. 3. Karena kita telah melakukan praktikum sintesis asam oksalat ini sebanyak tiga kali sampai akhirnya menghasilkan senyawa asam oksalat dengan kualitas yang baik dan ciri-ciri fisik serta kimi sesuai secara teori, banyak hal yang di pelajari untuk mendapatkan kriatal asam oksalat ini, seperti oenggunaan air dan asam nitrat lalu diuapkan secara berkali-kali agar membebaskan gas NO2 yang kemungkinan masih terdapat di dalam campuran, dan juga prosedur pengipasan campuran agar gas NO2 yang keluar dari dalam campuran tidak terjebak ketika asam oksalat diristalkan didalam ice bath.Gas NO2 memwgang faktor yang begitu krusial dalam percobaan ini, karena jika masih terdapat gas NO2 ketika pengkristalan, maka akan menghasilkan kristal berwarna coklat dengan sifat fisik fan kimia yang berbeda walaupun tidak secara fluktuatif teradap kristal asam oksalat secara teori

    BalasHapus
  3. 2. Menurut saya,bisa. Karena katalisator merupakan zat yang dapat merpercepat reaksi. Yang mana semua katalis itu dapat mempercepat reaksi, hanya sedikit katalis yang memperlambat reaksi. Jadi disini asam sulfat pekat bisa digantikan dengan yang lain. Yang berfungsi sebagai katalisator

    BalasHapus