PEMBUATAN ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)
I. Judul : Pembuatan Asam
Asetil Salisilat (ASPIRIN)
II. Tujuan :
1. Dapat memahami cara
pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asam
anhidrat
2. Dapat memahami cara
pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asam asetat
anhidrat
III. Landasan Teori
Rekristalisasi merupakan
cara yang paling efektif untuk memurnikan zat – zat organik dalam bentuk padat
salah satunya aspirin. Oleh karena itu teknik ini secara rutin digunakan untuk
pemurnian senyawa hasil sintesis atau hasil isolasi dari bahan alami. Metode
ini sederhana, material padatan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu
tinggi ( pada atau dekat titik didih pelarutnya ) untuk mendapatkan jumlah
larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan didinginkan,
kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu
diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena
konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh
(Ilham,2011).
Aspirin adalah zat
sintetik pertama di dunia dan istilah lainnya adalah Asam Salisilat (ASA). Obat
ini sering digunakan sebagai analgesik untuk menghilangkan atau meringankan
rasa nyeri, sebagai antipiretik untuk mengurangi demam, serta sebagai
anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan. Aspirin juga berguna dalam
mengobati penyakit rematik, dan sebagai anti-platelet (untuk mengencerkan darah
dan mencegah pembekuan darah) dalam arteri koroner (jantung) dan di dalam vena
pada kaki dan panggul. Aspirin juga telah digunakan untuk mengatasi anak-anak
yang mengalami Sindrom Bartter, dan juga dalam meningkatkan penutupan Patent
Ductus Arteriosus (PDA), hubungan abnormal antara aorta (arteri utama terhubung
ke jantung) dan arteri pulmonalis (untuk paru-paru) pada bayi baru lahir
(Damanhuri, 2010).
Aspirin atau asam asetil
salisilat merupakan sejenis obat turunan dari salisilat yang sering
dipergunakan sebagai senyawa penahan rasa sakit, dan anti inflamasi atau
peradangan. Aspirin ini ternyata juga mempunyai efek anti keagulan yang dapat
digunakan dalam dosis rendah dalam waktu yang cukup lama sebagai pencegah
serangan jantung. Aspirin menjadi salah satu obat yang paling umum tersedia di
pasaran. Efek utama yang ditimbulkan aspirin yaitu aspirin ini mampu mengurangi
rasa sakit dibagian kepala dan demam. Namun, aspirin juga memiliki manfaat
kesehatan lainnya seperti menjadi obat darurat untuk menunda serangan jantung.
Namun, aspirin ini juga memiliki efek samping yang buruk bagi tubuh jika
dikonsumsi dalam jumlah berlebih. (George Austin, 1984).
IV. Alat dan Bahan
5.1 Alat
- Erlenmeyer 100ml - Gelas Kimia 500ml
- Corong Buchner - Batang
Pengaduk
- Pipet Tetes - Plat TLC
5.2 Bahan
- Asam Salisilat Kering 2,5 gr - Anhidrida Asetat 4ml
- Asam Sulfat Pekat 2 tetes - Etanol-air 50%
- FeCl3
V. Prosedur Kerja
Adapun langkah kerja dari
praktikum kali ini adalah :
1. Dalam labu erlenmeyer
100 ml, masukkan 2,5gr asam salisilat kering, 4 ml anhidrida asam asetat dan 2
tetes H2SO4 pekat.
2. Kocok campuran sambil dipanaskan di penangas
air pada suhu 50-60˚C selama kurang lebih 15 menit.
3. Tambahkan 50ml air
kedalamnya secara hati-hati dan dinginkan campuran dalam ice bath. Saring kristal yang terbentuk dengan
pompa isap dan cuci dengan air es/air dingin.
4. Rekristalisasi: masukkan produk aspirin yang
terbentuk dalam erlenmeyer, tambahkan lebih kurang 5ml etanol-air 50% dan
panaskan erlenmeyer diatas hot plate sampai sama kristal melarut.
5. Jika tidak semua kristal melarut, tambahkan
sedikit etanol-air 50% dan tambahkan terus setetes demi setetes sampai semua
kristal tepat larut.
6. Jika tetap masih ada
residu, saring larutan dalam keadaan panas menggunakan kertas saring lipat.
7. Dinginkan filtrat, bila mulai terbentuk
kristal masukkan erlenmeyer kedalam ice bath selama 15 menit.
8. Saring kristal yang terbentuk menggunakan
pompa isap, cuci dengan air dingin dan biarkan kristal mengering.
9. Timbang produk yang telah kering, hitunglah
% hasilnya.
Tentukan kemurniannya dengan TLC
1. Larutkan sedikit produk aspirin yang
dihasilkan pada langkah ke-8 dengan menggunakan etanol-air 50%.
2. Pada plat TLC yang telah disiapkan, totolkan
produk aspirin yang telah dilarutkan tersebut pada garis batas (setelah kanan)
dan totolkan standar asam salisilat yang telah disediakan (sebelah kiri).
3. Tuangkan 5ml eluen (alkohol 95%) ke dalam
gelas beker 100 ml, letakkan plat TLC tersebut (dalam posisi berdiri)
kedalamnya dan tutup dengan alumunium foil.
4. Hentikan proses elusi bila jarak eluen
mencapai batas garis atas ujung plat TLC.
5. Keringkan plat TLC tersebut dan serahkan dan
perlihatkan ke pada dosen dan identifikasi dengan menggunakan larutan FeCl3.
6. Gambar dengan
menggunakan pensil untuk spot/noda yang didapat dan tentukan harga Rf-nya.
Come on Wacth the Video
: https://youtu.be/_BEY55hv8bc
Pertanyaan :
1. Saat asam salisilat kita reaksikan dengan anhidrida
asetat terjadinya reaksi esterifikasi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi reaksi
esterifikasi ?
2. Jelaskan proses reaksi yang terjadi pada pembuatan
aspirin ini?
3. Jelaskan mekanisme kerja asam sulfat pada prosedur
tahap awal?
Saya akan menjawab pertanyaan No.1 yaitu Terjadi reaksi esterifikasi saat penambahan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat, dimana suatu reaksi antara asam alkanoat dan alkohol membentuk ester dan air dengan adanya asam mineral sebagai katalis. Asam salisilat direaksikan dengan anhidrida asetat dan menggunakan katalis asam fosfat untuk mempercepat esterifikasinya.
BalasHapusNomor 3.
BalasHapusDalam pembuatan Asam Asetil salisilat ini membutuhkan asam sulfat. Asam sulfat merupakan asam kuat yg bertindak senagai katalisator yg mempercepat reaksi esterifikasi.
Saya Hr. Yuniarccih akan menjawab pertanyaan nomor 2
BalasHapuspada pembuatan aspirin terjadi reaksi esterifikasi, dimana asam salisilat yang mengubah asam salisilat menjadi ester. Karena esterifikasi merupakan suatu reaksi antara asam alkanat dan alkanol membentuk ester dan air dan juga pada reaksi ini digunakan asam sebagai katalisatornya.