Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Makhluk Hidup
Pada post sebelumnya kita
sudah mempelajari tentang keragaman dan
keunikan struktur terpenoid kali ini kita membahas tentang pemanfaatan nya
untuk makhluk hidup.
Berikut macam-macam
senyawa terpenoid beserta manfaatnya:
- Monoterpen adalah
klasifikasi dari terpenoid yang paling sederhana. Monoterpen berupa minyak
atsiri yang tidak berwarna, tifdak larut dalam air, mudah menguap, serta
memilki bau yang harum. Senyawa monoterpenoid dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Untuk monoterpen golongan asiklik
contohnya dalah geraniol, dan linalool. Monosiklik contohnya seperti α-terpinol
dan limonene. Sedangkan bisiklik seperti α-pinena, dan kamfor.
- Seskuiterpen merupakan
senyawa terpenoid dengan atom C 15. Seskuiterpen ditemukan sebgai minyak
atsiri, serta berperan penting dalam memberikan aroma pada buah dan bunga.
Namun ada pula beberapa seskuiterpen yang ditemukan sebagai racun.
Sesquiterpen bermanfaat
sebagai pengusir serangga, insektisida.
Contoh senyawa seskuiterpen yaitu fernesol, γ-bisabolena, dan santonin.
-Diterpenoid, Senyawa
terpenoid golongan diterpenoid mengandung atom C 20. Senyawa ini biasanya tidak
ditemukan dalam minyak atsiri. Diterpenoid banyak ditemukan dalam senyawa
asiklik yaitu fitol dalam bentuk ester yang ditemukan dalam klorofil.
Senyawa terpenoid ini berfungsi
sebagai fungisida, racun serangga, dan anti tumor.
- Triterpen merupakan
senyawa terpenoid degan 30 atom C. Karakteriktik dari senyawa triterpen yaitu
tidak berbau, bentuk Kristal, dan memilki titik leleh tinggi.
Senyawa triterpenoid ini
dikelompokkan menjadi tiga yaitu triterpenoid trisiklik, tetrasiklik, dan
pentasiklik. Triterpenoid tetrasiklik berkaitan degan biosintesis steroid yaitu
lanosterol. Terpenoid pentasiklik yaitu α-amirin dan β-amirin.
Triterpenoid merupakan
komponen aktif dalam tumbuhan obat yang banyak digunakan sebagai obat diabetes,
gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati, dan malaria.
- Tetraterpen merupakan
klasifikasi senyawa Terpenoid dengan atom C 40. Tetraterpen yang paling popular
adalah karotenoid. Senyawa tetraterpenoid ini berupa asiklik, monosiklik, atau
bisiklik.
Permasalahan :
1. untuk membuat obat
yang memiliki fungsi dan mafaat yang lebih bagus tentunya kita harus menemukan
dan meneliti tumbuhan-tumbuhan yang hidup di tempat yang ekstrime. Apakah terpenoid
yang terkadung dalam tumbuhan yang tumbuh di daerah ekstrem tersebut dapat
mengobati penyakit tingkat tinggi seperti kanker dan lainnya untuk menggantikan obat-obatan sintesis?
2. seperti yang sudah
kita pelajari bawha terpenoid itu juga terdapat didalam hewan bukan hanya
tumbuhan saja. Tentunya pada tumbuhan digunakan untuk obat-obatan ataupun
pelindung dari penyakit sebagai imun tubuh. Namun sekarang ada juga obat-obatan
yang di hasil hewan. Apakah metode yang digunakan untuk mengambil terpenoid
dari hewan tersebut sama dengan cara kita mengambil atau memisahkan terpenoid
dalam tumbuhan?
3. kunyit merupakan salah
satu bahan alam yang dipercaya dapat meredakan nyeri pada saat haid, dimana
kunyit ini mengandung minyak atsiri yang merupakan senyawa terpenoid. Bagaimana
proses keterlibatan bioaktivitas senyawa terpenoid yang ada dalam kunyit
sehingga dapat meredakan nyeri saat haid?
1. Menurut saya, kita tidak harus menggunakan tanaman yang berada ditempat ekstrim. Karena apabila ditempat aman ada jenis tanaman yg dapat digunakan tidak perlu ketempat ekstrim yang malah dapat membahayakan kita. Belum tentu tanaman yang berada ditempat ekstrim itu dapat menyembuhkan penyakit yang ekstrim juga. Tergantung dari kandungan terpenoid yang terkandung didalam tanamannya. (A1C117074)
BalasHapus3. Kita ketahui bahwa kunyit memiliki Kandungan kurkumin yang bekerja dengan mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel rahim dan mengurangi produksi prostaglandin, yaitu hormon yang menciptakan rasa sakit dan pembengkakan. Serta Manfaat ini semakin diperkuat dengan reaksi tannin, saponin, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamin pada asam jawa yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom dan otak. Selanjutnya, otak akan mengirimkan perintah ke tubuh untuk meredakan kontraksi rahim atau saat nyeri haid.
BalasHapusTerimakasih, semoga membantu.
2. Senyawa metabolit sekunder terpenoid juga bisa di isolasi dari hewan, metode yang digunakan pun sama dengan isolasi terpenoid dari tumbuhan yaitu dengan membuat ekstrak sampel dengan pelarut terlebih dahulu, dilanjutkan dengan proses isolasi dengan metode yang telah ditentukan seperti maserasi, sokletasi, atau destilasi. Biasanya jika terpenoid di isolasi dari hewan maka hewan yang digunakana adalah sejenis mikroorganisme invertebrata contohnya spons yaiut biota laut yang tidak memiliki tulang belakang.
BalasHapus