Minggu, 22 September 2019

Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Makhluk Hidup


Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Makhluk Hidup
Pada post sebelumnya kita sudah mempelajari tentang keragaman dan keunikan struktur terpenoid kali ini kita membahas tentang pemanfaatan nya untuk makhluk hidup.
Berikut macam-macam senyawa terpenoid beserta manfaatnya:

- Monoterpen adalah klasifikasi dari terpenoid yang paling sederhana. Monoterpen berupa minyak atsiri yang tidak berwarna, tifdak larut dalam air, mudah menguap, serta memilki bau yang harum. Senyawa monoterpenoid dibagi menjadi tiga golongan, yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Untuk monoterpen golongan asiklik contohnya dalah geraniol, dan linalool. Monosiklik contohnya seperti α-terpinol dan limonene. Sedangkan bisiklik seperti α-pinena, dan kamfor.

- Seskuiterpen merupakan senyawa terpenoid dengan atom C 15. Seskuiterpen ditemukan sebgai minyak atsiri, serta berperan penting dalam memberikan aroma pada buah dan bunga. Namun ada pula beberapa seskuiterpen yang ditemukan sebagai racun.
Sesquiterpen bermanfaat sebagai pengusir serangga, insektisida.  Contoh senyawa seskuiterpen yaitu fernesol, γ-bisabolena, dan santonin.

-Diterpenoid, Senyawa terpenoid golongan diterpenoid mengandung atom C 20. Senyawa ini biasanya tidak ditemukan dalam minyak atsiri. Diterpenoid banyak ditemukan dalam senyawa asiklik yaitu fitol dalam bentuk ester yang ditemukan dalam klorofil.
Senyawa terpenoid ini berfungsi sebagai fungisida, racun serangga, dan anti tumor.

- Triterpen merupakan senyawa terpenoid degan 30 atom C. Karakteriktik dari senyawa triterpen yaitu tidak berbau, bentuk Kristal, dan memilki titik leleh tinggi.
Senyawa triterpenoid ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu triterpenoid trisiklik, tetrasiklik, dan pentasiklik. Triterpenoid tetrasiklik berkaitan degan biosintesis steroid yaitu lanosterol. Terpenoid pentasiklik yaitu α-amirin dan β-amirin.
Triterpenoid merupakan komponen aktif dalam tumbuhan obat yang banyak digunakan sebagai obat diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati, dan malaria.

- Tetraterpen merupakan klasifikasi senyawa Terpenoid dengan atom C 40. Tetraterpen yang paling popular adalah karotenoid. Senyawa tetraterpenoid ini berupa asiklik, monosiklik, atau bisiklik.

Permasalahan :
1. untuk membuat obat yang memiliki fungsi dan mafaat yang lebih bagus tentunya kita harus menemukan dan meneliti tumbuhan-tumbuhan yang hidup di tempat yang ekstrime. Apakah terpenoid yang terkadung dalam tumbuhan yang tumbuh di daerah ekstrem tersebut dapat mengobati penyakit tingkat tinggi seperti kanker dan lainnya untuk  menggantikan obat-obatan sintesis?
2. seperti yang sudah kita pelajari bawha terpenoid itu juga terdapat didalam hewan bukan hanya tumbuhan saja. Tentunya pada tumbuhan digunakan untuk obat-obatan ataupun pelindung dari penyakit sebagai imun tubuh. Namun sekarang ada juga obat-obatan yang di hasil hewan. Apakah metode yang digunakan untuk mengambil terpenoid dari hewan tersebut sama dengan cara kita mengambil atau memisahkan terpenoid dalam tumbuhan?
3. kunyit merupakan salah satu bahan alam yang dipercaya dapat meredakan nyeri pada saat haid, dimana kunyit ini mengandung minyak atsiri yang merupakan senyawa terpenoid. Bagaimana proses keterlibatan bioaktivitas senyawa terpenoid yang ada dalam kunyit sehingga dapat meredakan nyeri saat haid?

3 komentar:

  1. 1. Menurut saya, kita tidak harus menggunakan tanaman yang berada ditempat ekstrim. Karena apabila ditempat aman ada jenis tanaman yg dapat digunakan tidak perlu ketempat ekstrim yang malah dapat membahayakan kita. Belum tentu tanaman yang berada ditempat ekstrim itu dapat menyembuhkan penyakit yang ekstrim juga. Tergantung dari kandungan terpenoid yang terkandung didalam tanamannya. (A1C117074)

    BalasHapus
  2. 3. Kita ketahui bahwa kunyit memiliki Kandungan kurkumin yang bekerja dengan mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel rahim dan mengurangi produksi prostaglandin, yaitu hormon yang menciptakan rasa sakit dan pembengkakan. Serta Manfaat ini semakin diperkuat dengan reaksi tannin, saponin, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamin pada asam jawa yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom dan otak. Selanjutnya, otak akan mengirimkan perintah ke tubuh untuk meredakan kontraksi rahim atau saat nyeri haid.
    Terimakasih, semoga membantu.

    BalasHapus
  3. 2. Senyawa metabolit sekunder terpenoid juga bisa di isolasi dari hewan, metode yang digunakan pun sama dengan isolasi terpenoid dari tumbuhan yaitu dengan membuat ekstrak sampel dengan pelarut terlebih dahulu, dilanjutkan dengan proses isolasi dengan metode yang telah ditentukan seperti maserasi, sokletasi, atau destilasi. Biasanya jika terpenoid di isolasi dari hewan maka hewan yang digunakana adalah sejenis mikroorganisme invertebrata contohnya spons yaiut biota laut yang tidak memiliki tulang belakang.

    BalasHapus