Jumat, 27 September 2019

Percobaan 3 Laporan Pembuatan Asam Asetil Salisilat (Aspirin) (Akhir)


VII.  Data Pengamatan

No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Dalam labu Erlenmeyer 100ml, masukkan 2,5 gram asam salisilat kering, 4 ml anhidrida asam asetat dan 2 tetes H2SO4 pekat.
Warna tidak ada perubahan karena mempunyai warna yang sama
2
Kocok campuran sambil dipanaskan di penangas air pada suhu 50-60oC selama kurang lebih 15 menit
Terlihat asam salisilatnya telah terhomogenkan secara sempurna
3
Tambahkan 50ml air ke dalamnya secara hati-hati dan dinginkan campuran dalam ice bath. Saring kristal yang terbentuk dengan pompa isap dan cuci dengan air es/air dingin.
Terlihat ada bubuk-bubuk yang belum terlihat seperti Kristal
4
Rekristalisasi: masukkan produk aspirin yang terbentuk dalam Erlenmeyer, tambahkan lebih kurang 5ml ettanol-air 50% dan panaskan Erlenmeyer di atas hot plate sapai sama kristal melarut.
Warna tidak berubah hanya saja teksturnya saja yang berubah menjadi larut.
5
Dinginkan filtrate, bila mulai terbentuk kristal masukkan Erlenmeyer ke dalam ice bath selama 15 menit.
Telah menjadi benih-benih Kristal
6
Saring kristal yang terbentuk menggunakan pompa isap, cuci dengan air dingin dan biarkan kristal mengering.
Timbang produk yang telah dihasilkan
Terbentuk Kristal tajam seperti Jarum

VIII. Pembahasan
Aspirin atau asam asetilsaksilat adalah senyawa turunan dari asam sausilat yang dimodifikasi gugus hidrosik fenoliknya, yang digunakan sebagai analgesic-antiseptik, antilnflamasi dan antiplatat. Asam salisilat adalah senyawa golongan asam karboksilat yang sifatnya sangat iriatif yang mempunyai bentuk Kristal tak berwarna dan larut dalam air dan pelarut organic. Pembuatan aspirin atau asam asetil salisilat di klasifikasikan sebagai reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi adalah secara umum salah satu antara asam alkanoat dan alkanol membentuk ester dan air. Esterifikasi dapat dilakukan dengan mereaksikan asam dan alcohol dengan adanya asam kuat pekat sebagai katalis. Prosesnya adalah suatu kesetimbangan yang dipercepat oleh ion hidrogen. Factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan proses esterifikasi adalah katalisator dan suhu reaksinya. 
Dalam percobaan, asam sasilisat kering ditimbang 2,5 gram, diletakkan dalam erlenmayer, asam salisilat ini bertindak sebagai reagen utama untuk membuat aspirin, penambahan 4 ml asam asetat glasial dan 2 tetes H2SO4 pekat sebagai katalis dilingkungan asam. Sebenarnya penggunaan seharusnya yaitu anhidrida asetat dimana anhidrida ini memiliki 2 gugus karboksilat/ ester yang lebih baik disbanding asam asetat glasial yang hanya memiliki 1 gugus -COO- jika dibandingan dengan strukturnya.
Proses pembuatan aspirin, dilakukan pemanasan selama beberapa menit, tujuan pemanasan adalah melarutkan campuran dan mempercepat reaksi esterifikasi. Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Kecepatan esterifikasi kimia akan meningkat 2x dengan kenaikan suhu. Penambahan air memiliki tujuan mengikat anhidrida berlebih agar tidak mengganggu reaksi berikutnya. Dalam prosesnya juga dilakukan rekristalisasi, ini memiliki fungsi didapatkan Kristal murni bebas dari residu, pencucian biasanya dengan pelarut air dan alcohol. Untuk memperoleh Kristal murni, campuran dibekukan kembali dalam ice bath. Kemudian disaring, Kristal inilah yang dimaksud dengan produk aspirin (asam asti salisilat). Adapun berat Kristal didapat yaitu 4,3 gram. Kristal bewarna putih padat, walaupun pada umumnya berbentuk jarum.

IX. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa massa produk aspirin yang dihasilkan tidak sesuai dengan berat/massa aspirin seecara teori. Berdasarkan teori massa dari produk harus 3,6 gram. Sedangkan percobaan 4,3 gr, agak lebih besar , ini dapat terjadi kemungkinan Kristal produk belum murni hilang kandungan airnya.


X. Daftar Pustaka
Darusman.2008.kimia organic jilid 3.jakarta:Kalman media.
Haryani.2010.sintesis organic minyak atsiri.jakarta:PT.Press media.
Syukri.2008.kimia organic.bandung.:IPB press.

pertanyaan:

1. Jelaskan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari praktikum kita kali ini! dan jelaskan mengapa hasil yang kita dapat hanya sedikit.

2. Pada percobaan kali ini kita harus menjaga suhu pembentukan asam asetilsalisilat tersebut 50-60 °c Bagaimana jika suhu pemanasan pembentukan asam asetilsalisilat dinaikkan menjadi 70 – 80 °c?

3. Tolong anda jelaskan apa guna dari penambahan asam Sulfat Pekat pada percobaan kali ini!

2 komentar:

  1. 1. Pada percobaan ini seharusnya didapat kan rendemen yang tinggi dimana hasil akhir tidak berbeda secara signifikan dengan hasil akgir, semua prosedur telah dilakukan dengan benar, kesalahan yang mungkin terjadi adalah ketidak telitian di dalam perlakuan oleh praktikan, seperti pengaringan atau sebagai nya yang masih emninggalkan sisa pada alat praktikum

    BalasHapus
  2. 3. Pada percobaan ini, asam sulfat pekat disini berfungsi sebagai katalisator yang dapat mempercepat reaksi. Sehingga mendapatkan hasil aspirin yang diinginkan

    BalasHapus